NAMAKU TAK TERBACA
Saat pergi dan kembali adalah niscaya
Dan kita tak sadar telah mengukir gores pada masing-masing jiwa
Kita terdiam dan menangis
Aku termangu menyilet kaca-kaca yang berkilau di lorong imajinasi yang tercipta oleh kerinduan bulan pada sinar raja siang
Tak usah mengerti karena sejak awal kita telah sama-sama berpaling
Entahlah.
Mungkin dari sudut hati masing-masing
Di sana sekali lagi kita menangis,
Saling mengusap wajah-wajah sembap dan saling pahami bahwa mungkin hanya ini yang kita bisa.
Terima kasih.
Untuk siang saat kita merasa punya satu belahan jiwa
Untuk malam saat tanpa kita tahu, ku sebut namamu dan kau sebut namaku dalam doa.
Untuk masa yang tak mungkin terulang dan tak lagi terbaca
Namun kita masih punya kenangan
Tak usah mengerti karena mungkin memang namaku tak terbaca pada sudut-sudut jiwa
Yah...
Kita telah lama tahu untuk apa kita tercipta.
Namun namaku pun tak bisa kau baca...
UNTUKMU SAHABAT
sahabatku………
seberat apapun masalahmu sekelam apapun beban hidupmu
jangan pernah berlari darinya atau pun bersembunyi
agar kau tak akan bertemu dengannya
atau agar kau bisa menghindar darinya
karena sahabat....
seberapa jauh pun kau berlari dan sedalam apapun kau bersembunyi dia pasti akan menemuimu dalam sebuah episode kehidupanmu
sahabat……
alangkah indahnya bila kau temui ia dengan dada yang lapang
persilahkan ia masuk dalam bersihnya rumah hati dan mengkilapnya lantai nuranimu
hadapi ia dengan senyum seterang mentari pagi ajak ia untuk menikmati hangatnya teh kesabaran ditambah sedikit panganan keteguhan
sahabat…….
dengan begitu sepulangnya ia dari rumahmu akan kau dapati dirimu menjadi sosok yang tegar dalam semua keadaan dan kau pun akan mampu dan lebih berani untuk melewati lagi deraan kehidupan
dan yakinlah sahabat…….
kau pun akan semakin bisa bertahan kala badai cobaan itu menghantam
seberat apapun masalahmu sekelam apapun beban hidupmu
jangan pernah berlari darinya atau pun bersembunyi
agar kau tak akan bertemu dengannya
atau agar kau bisa menghindar darinya
karena sahabat....
seberapa jauh pun kau berlari dan sedalam apapun kau bersembunyi dia pasti akan menemuimu dalam sebuah episode kehidupanmu
sahabat……
alangkah indahnya bila kau temui ia dengan dada yang lapang
persilahkan ia masuk dalam bersihnya rumah hati dan mengkilapnya lantai nuranimu
hadapi ia dengan senyum seterang mentari pagi ajak ia untuk menikmati hangatnya teh kesabaran ditambah sedikit panganan keteguhan
sahabat…….
dengan begitu sepulangnya ia dari rumahmu akan kau dapati dirimu menjadi sosok yang tegar dalam semua keadaan dan kau pun akan mampu dan lebih berani untuk melewati lagi deraan kehidupan
dan yakinlah sahabat…….
kau pun akan semakin bisa bertahan kala badai cobaan itu menghantam
BACKGROUND LAYOUT UNTUK WAPSITE...SIMPLE
SAJAK TANPA NAMA
Aku adalah lembaran sajak-sajak tanpa nama
Terbang bebas tanpa arah mengikuti rindu yang melayang- layang
Ketika hujan tiba
Diriku basah oleh tiap kenangan yang mengalir deras
Tetesannya melunakkan ruas-ruas tubuhku
Menyesap masuk dalam tubuhku dan membuatku sangat lemah
Perlahan memudar
Setiap bait-bait cinta yang kupunya
Larut oleh derasnya air mata yang turun dari mata hati
Sang Langit
Memudarkan pekatnya rasa yang pernah tertuliskan sejernih air mata yang nengalir dari kerinduan jiwa
PUISI RINDU BUAT TEMAN
Teman,
Kala diriku terjerat di penjara cinta
Kala hatiku dibaluti kesayuan rindu
Kala sepi berlabuh di dasar kalbu
Kala irama syahdu menemani diri mengisi waktu
Kala menanti kepastian sejuta persoalan
Kau hadir membelai luka
Bingkisan kata menari dihujung jemari
Seakan mengerti bisikan hati.
Teman,
Hari berganti hari
Masa berlalu memakan waktu
Kemesraan tersimpul rapi dilayari rindu
Menanti malam menjemput siang
Agar ikatan keikhlasan mengupas persahabatan.
Teman,
Bunga yang dimiliki orang
Ditaburi warna kekusaman
Begitulah jua..
Suramnya wajah kegelìsahanku
Walau berseri dibalik topeng kedukaan
Jiwa meruntun merayu ketenangan
Bertamu disudut kehidupan
Lipatan rahasia kau kailkan
Lalu terapung tanpa jawapan
Murni jiwamu yang menyentuh perasaan
Keikhlasanmu yang merawat
kesedihan Ingin menyemai nostalgia silam
Agar ikatan membuihkan kemesraan.
Teman,
Tanpa kusedar dan tanpa kuduga
Dirimu menanam pohonan cinta
Sedang diriku sudah berpunya
Walau diri diselimuti sengsara
Kini..
Susunan bicara berbaur cinta
Mengungkap istilah sebenarnya
Antara setia dan airmata.
Teman,
Sepi, resah dan duka
Itulah rencah kekosongan hidupku
Tatkala bicaramu sirna di mataku
Senyum dan tawa
Menguntum tanda gembira
Tatkala rancak berbicara Justeru diriku..
Menyingkap tirai bicara.
Teman,
Andainya puisi sahabat ini kau fahami
Andainya jeritan hatiku kau selami
Andainya impianku bisa kau penuhi
Kau tidak berlari mengejar mimpi
Menghitung hari menanti realiti.
SEJERNIH AIR MATA
Senja berlabuh menyirnakan fajar
Menjemput malam menghiasi alam
Purnama mengambang yang bertemankan bintang
Kelam dibaluti kesayuan awan
Diiringi titisan hujan
Seakan mengerti rintihan perasaan
Tatkala irama syahdu berkumandang
Semakin terhiris sebuah kelukaan
Mengenang kesetiaan dan kejujuran
Dibalasi seribu persoalan
Lantaran..
Kepastian disirami kekecewaan
Cinta terkubur bersama impian
Pena menari mengukir lembaran
Menutup tirai cinta yang pudar
Biar luka seribu rindu
Dari merana sepanjang waktu
Tanpa disadari...
Coretan terakhir menyentuh hati
Sejernih air mata membasahi pipi
Mengungkap kemaafan dalam hubungan
Segala kenangan kan tersemat diingatan di Akhir Penyesalan
Menjemput malam menghiasi alam
Purnama mengambang yang bertemankan bintang
Kelam dibaluti kesayuan awan
Diiringi titisan hujan
Seakan mengerti rintihan perasaan
Tatkala irama syahdu berkumandang
Semakin terhiris sebuah kelukaan
Mengenang kesetiaan dan kejujuran
Dibalasi seribu persoalan
Lantaran..
Kepastian disirami kekecewaan
Cinta terkubur bersama impian
Pena menari mengukir lembaran
Menutup tirai cinta yang pudar
Biar luka seribu rindu
Dari merana sepanjang waktu
Tanpa disadari...
Coretan terakhir menyentuh hati
Sejernih air mata membasahi pipi
Mengungkap kemaafan dalam hubungan
Segala kenangan kan tersemat diingatan di Akhir Penyesalan
Langganan:
Postingan (Atom)