Aku adalah lembaran sajak-sajak tanpa nama
Terbang bebas tanpa arah mengikuti rindu yang melayang- layang
Ketika hujan tiba
Diriku basah oleh tiap kenangan yang mengalir deras
Tetesannya melunakkan ruas-ruas tubuhku
Menyesap masuk dalam tubuhku dan membuatku sangat lemah
Perlahan memudar
Setiap bait-bait cinta yang kupunya
Larut oleh derasnya air mata yang turun dari mata hati
Sang Langit
Memudarkan pekatnya rasa yang pernah tertuliskan
sejernih air mata yang nengalir dari kerinduan jiwa